About Me

My photo
stubborn, independent, self-centered, but saved by grace

Monday, April 25, 2011

April 26, 2011_Changsha? Dimana tuh? Ga pernah denger~

Perbincangan yang sering gua alami selama 1.5 tahun terakhir:


X: Lisa sekarang ngapain, kerja dimana? Masih di UPH?
L: Mm, lagi kuliah lagi, S2
X: Oh ya, dimana?
L: Di Cina, mm... Changsha.... (ragu-ragu orang itu ngerti)
X: Wah, dimana tuh?? (nah kan!)
L: Propinsi Hunan... pernah denger?
X: mm, ga sih.. gua taunya cuma,..
L: Beijing, Shanghai, Guangzhou, Shenzhen... mentok2 Xiamen.. Hehe..
X: Iya! Hehehe..
L: Hehehe..


X: Belon pernah denger...
L: Changsha itu deket Shaoshan, hometown nya Mao Ze Dong.
X: Oh.. (kedengeran ga tertarik)
L: Mm, Avatar? Itu syuting-nya di Zhang Jia Jie, di Hunan situ. Deket dari Changsha
X: Ah!!! Serius lu?! Keren donk, uda pegi kesana?
L: Udah :)


X: wah salju ga disana?
L: kadang salju, kadang ga. Agak selatan soalnya. 
X: Oh, ga terlalu dingin ya?
L: Errr.... DINGIN! -5 C!!


X: Changsha, jauh ga dari Beijing?
L: Jauh, 17 jam lah naek kereta biasa. 
X: Hah?! Lama banget!!
L: Cina itu guedeeee....


X: Terus Changsha itu di Selatan deketnya ke Guangzhou donk?
L: Ya, lebih deket ke Guangzhou, 9 jam klo naek kereta biasa. Tapi sekarang uda ada express train, 350 km/jam, 2jam sampe!
X: Wah!
L: Kira-kira gini (mulai ngegambarin peta bayangan), Guangzhou, Shenzhen, Hong Kong di bawah selatan. Changsha di atas-kirinya. Shanghai di atasnya lagi, tapi di kanan Timur. Beijing jauh di utara.
X: Oh, agak pedalaman gitu ya?
L: -_-" 

Changsha memang ga sepopuler Beijing (yang adalah ibukota, pusat kebudayaan Cina), Shanghai (yang adalah pusat ekonomi Cina, kota metropolitan), Guangzhou (yang paling digemari sama ncik-ncik Glodok, belanja..), atau Shenzhen (deket sama GZ dan mulai banyak orang belanja kesini juga); tapi Changsha juga kota besar. Changsha itu tuh ibukotanya Propinsi Hunan. Changsha punya banyak sekolah, ada Hunan Normal University, South China University, Changsha University of Science & Technology, Hunan University, Hunan Agricultural University, dan banyak lagi.


Pertama kali gua dateng di Changsha gua ga gitu suka dengan kota ini. Orang-orang di Changsha masih suka meludah sembarangan, terus dialek mereka agak keras (maklum kebanyakan makan cabe), makanannya juga ya gitu, pedesss (ga cocok ma lidah gua yg wlpn org Indo tapi dulu ga makan cabe). Tapi gua belajar untuk open, untuk nerima perbedaan budaya yang ada. 


Ga gampang...sama sekali... Gua punya prinsip2 gua sendiri, gua punya budaya gua sendiri. Kalo makan tuh makanan ga boleh jatoh2 ke pinggir, ga boleh keluarin apa yang udah masuk ke mulut, eh di Cina malah tulang2 dilepehin dari mulut ke pinggir piring. Aduh....siyok.. Terus makan kita di Indo ada yang namanya sendok sayur. Di Cina, makan bareng, klo bukan acara formal atau khusus, biasanya ngambil sayur pake sumpit yang dipake aja, alias sumpit yang udah keluar masuk mulut. Aargh.... Gimana ini?? 


Toilet? hehe.. udah lah jangan dibahas, daripada mengurangi nafsu makan ya..


Naek bis, karena memang orang Cina itu luar biasa banyaknya.. Jadi berdiri dan ngegelantung uda jadi hal yang biasa. Yang lebih parah klo mau naek bis & kereta itu dorong-dorongan, menyeramkan... gua pernah didorong mpe jatoh, jadi dari dalem ada yg mau keluar, terus yg di luar masih mau naek, kejepit di tengah2 gua jg bingung. klo turun kasih org turun dulu, gua ntar ga bisa naek lagi, dan ga bisa turun juga. akhirnya dah yah didorong2, gua pasrah aja d..Tapi, transportasi di Cina, bis, kereta, semua itu jauh teratur dibanding di Indo. Bayar tiket, halte tempat berenti, papan jalur bis, jam terakhir bis, de el el semuanya jelas banget, dan semuanya sesuai. Ga kaya di Indo yang tinggal teriak, kiri, Bang! Hehe.. Bandingin pas masih di Indo, uda kebiasa naek mobil kemana-mana. Sekarang klo ga naek bis, jalan kaki... Jalan kakinya ampun2 lagi, belon lagi klo summer (nyampe 48 C), udah pengen marah pan yah... Tapi, jalan kaki 20 menit udah jadi hal biasa sekarang. Dulu, dari UPH ke mall aja naek mobil, rela bayar parkir demi ga kepanasan. Haha...


Masih banyak perbedaan-perbedaan lainnya. Mulai dari iklim (winter -5C, summer 48C), kehidupan kampus, etos kerja, gaya bahasa, it just a totally different culture. Gua selalu salut dengan pelajar Cina yang sekolahnya gila2an, pagi2 ada yang suka reading class (belajar sendiri,baca buku 7-8), kelas 8-11.40, pulang ke rumah makan siang, sore sambung lagi (14-17.30), makan malem, malem ada kelas lagi (bisa sampe jam 9), abis itu PR nya masih setumpuk.. Belon les Inggris, les musik, -_-" Gua akui, kerja keras uda jadi nilai dalam hidup mereka. Guru-guru gua juga pekerja keras, sampe gua kebagian kelas di hari Sabtu malem dan Minggu pagi.. Hehehe..


Dan bahasa Inggris hampir ga berfungsi di sini. Kecuali ngomong sama dosen (yang pernah sekolah di luar), atau temen lab, klo keluar sih udah pasti ga bisa dipake bahasa Inggris itu. Diteriakin, diomelin, dikasih cipratan berkat jadi bagian yang ga bisa kurang di hidup gua di 1 taon pertama. Soalnya, muka gua sama sekali ga membantu.. Haha.. Mukanya Cina abis, tapi ngomongnya bahasa tarzan. Tapi sekarang, gua kurang lebih bisa lah klo ngobrol sehari-hari. Uda bisa becanda juga sama temen sekelas pake Mandarin. Salah satu hal yang paling penting ketika kita masuk ke kultur yang baru adalah belajar bahasa mereka, ketika kita ngerti bahasa mereka, kita ngerti pola pikir mereka. karena bahasa = pola pikir mereka. Walaupun ada saatnya gua stress sama huruf2 hanzi yang kebalik2, pronunciation yang keseleo2 terus.. tapi I put myself into it, by God's grace and for His glory. 


Walaupun semester 2&3 gua sempet mentok sama culture shock. Gua bersyukur Tuhan terus ajarin gua untuk keep open my heart terhadap budaya mereka, terhadap perbedaan2 yang ada, ingetin gua utk accept mereka sebagai ciptaan Tuhan yg sempurna juga, ada gambar Allah juga dalam setiap pribadi mereka. Ini bikin gua bs trust mereka, mereka jg bs trust gua sehingga gua bs learn about, from and with others. Gua masih belajar terus utk understand mereka secara utuh. Goalnya cuma satu, serving one another, as Jesus told us to do. 


Di atas gua bilang: "Gua punya prinsip2 gua sendiri, gua punya budaya gua sendiri". Budaya gua bukan yang terbaik, gua ga lebih superior dari mereka. Budaya gua, gaya hidup gua ga boleh jadi penghalang buat gua serve mereka. Spt kata Paulus, bagi orang Yahudi gua jadi org Yahudi, buat Gentiles gua jd spt Gentiles, cuma satu tujuannya, supaya gua boleh menangin sebanyak mungkin orang.


Sekarang klo ditanya, lu suka ga sama Changsha? SUKA! Gua suka! Gua suka tinggal di Cina! Gua sayang sama Cina, sama temen2 gua disini, sama dosen2 gua. Gua sayang sama mereka. Gua suka budaya mereka! Tuhan, gua berdoa buat mereka... please buka hati mereka Tuhan, sadarin mereka klo Engkau itu ada dan Engkau sayang sama mereka. Pake waktu ku disini Tuhan, untuk bawa terang dalam hidup mereka. Amin!


PS: Buat kalian ya yang masih bilang Changsha itu pedalaman..... Changsha sekarang lagi bangun subway, 2 jalur sekaligus.... Nih fotonya! Haha..




April 24, 2011_Happy Easter! 复活节快乐!

Miracle still happens!!
See?? I had a delicious sandwich on Easter morning @Changsha. Thanks to my sister, u r the best!


Jesus is risen! Thank you God for your cross. Thank you for your sacrifice, your blood washed away my sins. Praise you alone!

Sunday, April 24, 2011

April 23, 2011_Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul

Indonesian proverb says:
"Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul"
It means "No matter how heavy your burden is, we can carry it together"
轻轻的一起提,重重的一起背

Friday, April 22, 2011

April 23, 2011_Go to Xi'an to see The Army! 去西安看兵马俑

June 30, 2010 - July 4, 2010, 4 days + 3 nights (+1 unexpected extended day) in Xi'An

Last summer we went to visit Xi'an, mostly only to see the Terra-Cotta Warriors and Horses of Qin Shi Huang. I remember it was a quick decision, we kinda bored with school and the summer in Changsha, so we decided to do quick travel to Xi'an in Shaanxi province. As always, we do budgeted travel.

Day 1: We took a hard seat train to Xi'an, which was so hard~ after 19 hours. K 896 train left Changsha by 4.10 PM and we were arrived on Xi'an next day around 11 AM.

Day 2: Starbucks 星巴克 (Xīngbakè), Bell tower 钟楼 (Zhōnglóu), Drum tower 鼓楼 (gǔlóu), Muslim street 穆斯林 (Mù sī lín jiē)



Xi'an city has rectangular shape bound by the city walls. This is the North City Wall by the train station, right after we finally got off.

 Took the bus (1 RMB) to the south gate of city walls then walked 10 minutes to our hostel. South gate of city wall.

We stayed at Xiangzimen International Youth Hostel, took a 4 beds mixed dorm, 25 RMB/person/day. Hostel is clean, comfortable and service was very good.

After showered, we started our trip that day. First stop, Starbucks coffee~

We passed Bell & Drum tower without went inside. It's 30 RMB to get into the two towers. So we decided to skipped that one, and directly walked to the Muslim street. Xi'an is not a big city. The tourist sights are all in walking distance except for the Terra-cotta warriors museum. They have a lot of traditional handcrafts in Xi'an, paper cutting, puppet, painting, and lots more. Don't forget to bargain if you like to buy some!
Monkey's brain nut?

Muslim street or Muslim quarter is located at the back of Drum tower. People here mostly are Hui people, one of minorities group in China.

 For sure, you cannot find any alcohol or pork here~

 
 The richness of Xi'an culture. Can u see Chinese characters and Arabian characters there?

 Visit China? You have to try 瓜子 (Guāzi), it is usually dried, but in Xi'an I learnt that it's made from sunflower.

Thirsty? have some orange juice. 看起来,你的生意很了不起哦~

Definitely good business!

 Drum tower! 鼓楼 (Gǔlóu)

 Right side is Drum tower, left side is Muslim quarters

Back to hostel!

Day 3: Huaqing hot springs 华清池 (Huáqīngchí), Army of Terracotta Warriors 兵马俑 (Bīngmǎyǒng) www.bmy.com.cn
The Army is easily reached by public bus. Go to train station and on your right side you can find a long distance bus station. We suggest you not to take the private minibuses, take the frequent bus 306 (7 RMB) which we took. The buses are air-conditioned and clean. We planned to visit the terracotta warriors only but on the way there the people on the bus tell us to go to Huaqing hot springs also. So we got off at Huaqing hot springs, took a look around and then got on the next bus to the Army. No worries, bus is regularly come every 15 minutes!
 At Huaqing hot springs. If you are a student in China, bring your student card, you will definitely get 50% discount. If you come from outside of China, you can still try since Xi'an is a tourist city. Ticket is originally 70 RMB but we paid for 35 RMB!



 I still don't have any idea why people try to touch the water. Does it bring good luck?

Continue to The Army!
Ticket are originally 90 RMB, and yeah we only paid 45 RMB! 谢谢中国人!By the way, you also need to take a small minivan from the main gate to the museum (6 RMB). Trust me, you don't want to walk that far~

 This terracota army was built by Qin Shi Huang, the first emperor in China.




 Archaeologists believe Qin Shi Huang expected his rule to continue in death as it had in life.


 The only spot you can take a photo with the Army, 10 RMB for a picture. Give your best smile!


 Awesome!

 Well, the man behind the army really ordered thousands of people to work on this massive construction project.

 Ah, finally, the bell tower picture! piaoliang ma? shi de!

Day 4: Xi'an city walls, Forest of Stelae Museum 碑林博物馆 (Bēilín bówùguǎn), Great Mosque Xi'an 清真大寺(qīngzhēn dàsì )
10 minutes walking distance from hostel to the south gate.

They needed to wait for me to go back to the hostel since I left my student card there. Half-ticket price is 20 RMB!
 On the city walls


U can go cycling around the city wall. Bicycles are rented for 20 RMB per hour with 200 RMB deposit. We didn't do that. But we did silly things!

 Like these~~~

 After city walls we walked about 20 minutes to the forest of steale museum 碑林博物馆 (Bēilín bówùguǎn) . It holds over 1000 stone steale (tablets). We were looking for this tablet.

 Nestorian tablet, the earliest recorded account of Christianity in China. By the way visiting ticket is 22 RMB.

 Last tourist spot we went is the great mosque, I think the ticket is 20 RMB. It's interesting to see how the cultures are mixed here.

 They have some Chinese characteristic here and there while they also have Arabian characters on it. God, you are praised!


 This is their prayer hall.


In the afternoon K decided to take the plane fly back to Changsha. Me and W stayed with the train. We were ready to get on board until the lady shouted at me: "Your ticket is tomorrow ticket!"